smkn1rotabayat.blogspot.comwww.smkn1-rotabayat.sch.idBerdasarkan manfaatnya, pisang
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pisang serat, pisang hias dan pisang
buah. Pisang serat (Musa Textilis), bagian yang dimanfaatkan bukan
buahnya, tetapi serat batangnya yang digunakan untuk pembuatan tekstil.
Contoh pisang serat adalah Pisang Abaka. Pisang hias umumnya ditanam
sebagai tanaman hias yang dapat mempercantik tanaman. Contoh pisang hias
adalah pisang kipas dan pisang-pisangan. Pisang buah (Musa paradisiaca)
di tanam dengan tujuan untuk dimanfaatkan buahnya.
Pisang buah dibagi menjadi empat golongan. Pertama, pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja) atau dikenal dengan banana. Contohnya, pisang susu, pisang hijau, pisang mas, pisang raja, pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, pisang barangan, pisang seribu, pisang cavedish. golongan banana mempunya bentuk buah yang ujungnya tumpul dan rasa buahnya yang enak jika sudah matang.
Pisang buah dibagi menjadi empat golongan. Pertama, pisang yang dapat dimakan langsung setelah matang (disebut juga pisang meja) atau dikenal dengan banana. Contohnya, pisang susu, pisang hijau, pisang mas, pisang raja, pisang ambon kuning, pisang ambon lumut, pisang barangan, pisang seribu, pisang cavedish. golongan banana mempunya bentuk buah yang ujungnya tumpul dan rasa buahnya yang enak jika sudah matang.
Kedua, pisang yang dapat dimakan setelah
diolah terlebih dahulu (plantain). Contohnya, pisang tanduk, pisang
nangka, pisang oli, pisang kepok, pisang kapas, pisang siam, dan pisang
bangkahulu. Golongan plantain mempunyai bentuk buah yang ujungnya
runcing, permukaan buah mengkilap, berkadar pati tinggi, dan beraroma
kurang tajam. Ketiga, pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak
atau setelah dioleh terlebih dahulu, seperti pisang kepok dan pisang
raja. Keempat, pisang yang dapat dimakan ketika masih mentah, seperti
pisang klutuk (pisang batu) yang berasa sepat dan enak untuk rujak.
Di Indonesia, terdapat lebih dari 230
jenis pisang. Namun, jenis pisang yang biasa dijual di pasaran dan umum
dikonsumsi adalah pisang barangan, pisang raja, pisang raja sereh,
pisang raja uli, pisang jara jambe, pisang raja molo, pisang raja kul,
pisang raja tahun, pisang raja bulu, pisang kepok, pisang tanduk, pisang
mas, pisang ambon lumut, pisang ambon kuning, pisang nangka, pisang
kapas, pisang kidang, pisang lampung, dan pisang tongkat langit.
Buah pisang merupakan buah klematerik,
yakni buah yang masih melakukan respirasi setelah pemanenan sehingga
pemasakan buah dapat diatur dengan menggunakan etilen (zat karbit).
Kematangan buah pisang dapat amati secara fisik. Tanda buah pisang yang
sudah tua sebagai berikut :
1. Buah tampak berisi
2. Bagian lingir (tepi) buah sudah tidak bersudut lagi
3. Warna buah hijau kekuningan dan tangkai di bagian putik telah gugur.
1. Buah tampak berisi
2. Bagian lingir (tepi) buah sudah tidak bersudut lagi
3. Warna buah hijau kekuningan dan tangkai di bagian putik telah gugur.
Tingkat kematangan buah pisang juga
dapat ditentukan dari umurnya. waktu yang diperlukan dari saat tanaman
panen rata-rata 12 – 15 bulan. Jika dihitung dari saat mula berbunga
adalah 4 – 6 minggu, tergantung dari varietasnya.
Perubahan warna merupakan perubahan
fisik yang paling menonjol pad proses pematangan buah pisang. Buah yang
masih muda berwarna hijau karena masih banyak mengandung klorofil.
Proses perubahan warna kulit pisang dari hijau menjadi kuning disebabkan
oleh hilangnya klorofil tanpa atau hanya sedikit pembentukan
karotenoid.
Perubahan kimia yang sangat menonjol
pada saat proses pematangan buah pisang adalah perubahan pati menjadi
gula. Kandungan pati pada buah pisang masih muda lebih dominan. Pada
saat buah pisnag sudah matang, sebagian besar kandungan pati akan
digantikan oleh sukrosa, glukosa, dan fruktosa, serta sejumlah kecil
maltosa. bersamaan dengan peningkatan kadar gula, kandungan pati menurun
sekitar 20 % pada bagian buah yang masih hijau antara 1 – 2 % dalam
buah yang matang. Karena itu, buah pisang yang sudah matang terasa lebih
manis.
Pisang yang sudah matang akan mudah
busuk karena kadar airnya cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet
dan daya gunanya, buah pisang
dapat dioleh menjadi berbagai produk. Buah pisang mentah dapat diolah
menjadi gaplek pisang, tepung, pati, sirup glukosa, tape, dan keripik.
Buah pisang matang dapat diolah menjadi sale, selai, dodol, sari buah,
anggur, bubur (pure), saus, nektar, pisang goreng, pisang epe, pisang
rebus, kolak, getuk, ledre, pisang panggang keju, dan aneka kue.
dikutip dari buku membuat aneka olahan pisang oleh Eddy Setyo Mudjajanto, Lilik Kustiyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar